Penyelewengan Politik Pada Masa Pemerintahan Orde Baru
Abstract
President Soeharto's government in Indonesia lasted for 32 years in office. One of the distinctive political characteristics of Soeharto's government was the spread of the corruption virus. Corruption, Collusion and Nepotism (KKN) are deviant political practices and are considered unlawful acts. This article aims to find out the practices of corruption, collusion and nepotism that occurred during the reign of President Soeharto with the method used, namely the historical research method. The results of the research show that one of the corruption cases that occurred during Soeharto's reign was the case of embezzlement of funds from the Supersemar Scholarship Foundation which made Soeharto a suspect, apart from that there was a social gap between companies led by Suharto's cronies and companies led by ordinary people because of the existence of differences in the provision of facilities
References
Adam, Asvi W. (2009). Membongkar Manipulasi Sejarah; Membongkar Pelaku dan Peristiwa. Jakarta: Kompas
Alkostar, A. (2008). Mengkritisi Fenomena Korupsi di Parlemen. Hukum, 1-13.
Aprilia, Eka L. (2014). Berakhirnya Pemerintahan Presiden Soeharto Tahun 1998. Jurnal Universitas Jember
Budiardjo, Miriam (2008). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Gottschalk, Louis.(1986). Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press
Hadiati, E, I. (2013). Konstruksi Media Terhadap Pemberitaan Kasus Perempuan Koruptor. Al-Ulum, 345-372.
Ismansyah dan Purwantoro Agung Sulistyo. (2010). Permasalahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di Daerah serta Strategi Penanggulangannya. Jurnal Demokrasi Vol. IX No. 1
Junaidi, I Ketut Patra 1. Korupsi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Di Indonesia .Riset Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 3(1)
Luhulima, James. (2006). Hari-hari Terpanjang Mundurnya Presiden Soeharto dan Beberapa Peristiwa Terkait. Jakarta: Kompas.
Lubis, Nina H. (2008). Metode Sejarah. Bandung: YMSI
Mac Iver, R. M. & Charles H. 1961. Society An Introducing Analysis. London : Macmillan & co ltd
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1976 Tentang Penetapan Penggunaan Sisa Laba Bersih Bank-Bank Milik Negara
Qonita, Ana. (2010). Pandangan alquran terhadap praktek kolusi dan Nepotisme. Skripsi: IAIN Semarang.
Rafi, Abdul, A.F. (2006). Terapi Penyakit Korupsi. Jakarta: Republik
Syam, Nur. (2007). Indonesia di Tengah Problem Keterpurukan: Memotong Tradisi Korupsi. Forum Seminar di Universitas Bhayangkara Surabaya. Surabaya: Universitas Bhayangkara Surabaya.
Sahdan, G. (2004). Jalan Transisi Demokrasi. Bantul: Pondok Edukasi
Tambok, Nainggolan. 2010. Kerugian Keuangan Negara Pada Yayasan Beasiswa Supersemar. Tesis: Universitas Sumatera Utara Medan
Urbaningrum. A. (1999). Kisah Perjuangan Reformasi “Potret Konflik Pasca Kejatuhan Soeharto”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Wijayanto dan Ridwan Zachrie. (2009). Korupsi Mengorupsi Indonesia, Jakarta: Gramedia
Winters, J.A. (1999). Dosa-dosa politik Orde Baru. Jakarta: Djambatan
Yusuf, A. Hilman. (2018). Upeti Sebagai Bentuk Hegemoni. Ponorogo: Cv.Calina Media
Copyright (c) 2024 HEURISTIK: Jurnal Pendidikan Sejarah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.