Pengaruh Kebijakan Industrialisasi Pemerintah Hindia Belanda di Gementee Blitar Terhadap Perkebunan Kopi Karanganjar Tahun 1906-1945

  • Hartono Universitas Negeri Malang
  • Enni Dwi Rahayu
  • Arif Setia Ramadhan
  • Billy Andriansyah Sasmito
  • M Thoriqul Mustaqim
Kata Kunci: Industrialisasi, Kebon Kopi Karanganjar, Blitar, Ekonomi

Abstrak

Penelitian ini mengkaji pengaruh kebijakan industrialisasi Pemerintah Hindia Belanda di Gementee Blitar terhadap Perkebunan Kopi Karanganjar pada periode 1906-1945. Pendekatan penelitian sejarah digunakan untuk menganalisis sumber-sumber primer dan sekunder, seperti arsip kolonial, laporan perusahaan, dan artikel surat kabar. Temuan menunjukkan bahwa kebijakan industrialisasi Hindia Belanda, yang dilandasi Decentralist Wet (1903), UU Agraria (1870), dan UU Gula (1870), memicu transformasi ekonomi di Gementee Blitar. Industrialisasi pedesaan, khususnya industri perkebunan, berkembang pesat di Kabupaten Blitar, dengan fokus di lereng Gunung Kelud dan Lembah Brantas. Perkebunan Kopi Karanganjar, milik H. J Velsink, menjadi salah satu contoh yang diuntungkan oleh kebijakan ini. Pembangunan infrastruktur, seperti rel kereta api Blitar-Kediri-Surabaya (1884), memperlancar distribusi dan ekspor kopi robusta, anyelir, dan cengkeh yang diproduksi Perkebunan Kopi Karanganjar. Kebijakan ini meningkatkan hasil produksi dan memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Secara keseluruhan, industrialisasi di Blitar, terutama industri perkebunan, memicu transformasi ekonomi lokal yang signifikan. Kebijakan Hindia Belanda, dikombinasikan dengan pembangunan infrastruktur, membawa dampak positif bagi perekonomian daerah, dengan Perkebunan Kopi Karanganjar sebagai salah satu contohnya.

Referensi

Abdillah, S. (2019). Wisata Nostalgia di Kebun Kopi Karanganyar. (Online), (https://jurnalfaktual.id/berita/wisata-nostalgia-di-kebun-kopi-karanganyar-blitar/) diakses pada 21 Oktober 2021.

Allister, Mc. (1925). Seaport of The far East: Historical and Descriptive Commercial and Industrial Fact, Figures, and Resources second edition. London: WHL Collingridge & Aldergate Street.

Bisuk, Siahaan. (1996). Industrialisasi di Indonesia: Sejak Hutang Kehormatan sampai Banting Stir. Jakarta: Deperindag.

Breman, Jan (2014). Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa: Sistem Priangan Dari Tanam Paksa Kopi Di Jawa 1720-1870. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

De Karanganjar. History De Karanganjar. (Online), (http://dekaranganjar.com/), diakses pada 21 Oktober 2021.

Dick. H. (2000). “Industrialisasi di Abad ke-19: Sebuah Kesempatan yang Hilang”, dalam Thomas J. Linblad (ed), Sejarah Ekonomi Modern Indonesia: Berbagai Tantangan Baru. Jakarta: LP3ES.

Furnivall, J.S. (2009). Hindia Belanda Studi tentang Ekonomi Majemuk. Jakarta: Freedom Institut.

Kartodirdjo, S. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Pradeta, Fandu Dyangga dan Kurniawan, Andre. 2020. The Potential Of Karanganyar Coffee Plantation Tour (De Karanganjar Koffie Plantage) As A Local Arrival Based Agroicity Area (Case Study in Dusun Karanganyar, Modangan Nglegok Village, Blitar Regency). JOSAR, Vol. 5 No. 2. p-ISSN: 2502-8251; e-ISSN: 2503-1155. https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/josar.

Rahmawati, R. R. (2021). Pengembangan media e-booklet berbasis sejarah lokal tentang pemerintahan kota blitar (1906-1945) untuk pembelajaran sejarah indonesia siswa kelas xi di ma negeri 1 kota blitar/Raisa Rahmawati (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).

Sasmita, N. (2011)Industrialisasi di Gemeente Blitar, 1900-1942. CITRALEKHA, Vol. XVI, No. 2, hlm. 1-18.

Diterbitkan
2025-02-28
Bagian
Articles